Efek negatif debu dan abu vulkanik bagi kita

Posted by Unknown Friday 14 February 2014 0 comments

 "Efek Negatif Debu dan Abu Vulkanik bagi Kita"

 

 

Indonesia salah satu negara yang mempunyai beberapa gunung berapi yang aktif dan kapanpun bisa meletus, dan akibat dari letusan itu banyak sekali efek negatif bagi kesehatan. Berbagai materi yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi, di antaranya dalam bentuk debu dan abu. Debu berukuran lebih kecil dibanding abu, yaitu kurang dari 10 mikron. Apa bila terhirup efek dari debu dan abu tidak hanya menimbulkan gangguan pernapasan, tetapi juga iritasi mata dan kulit. “Memang hanya abu berukuran kurang dari 10 mikron yang bisa menyebabkan gangguan pernapasan. Dan hanya yang berukuran kurang dari 5 mikron yang bisa masuk ke saluran pernapasan bawah.

 Menurut Agus Dwi Santoso yang sebagai doktor ahli pernapasan RSUD ada dua efek yaitu:

1. Efek akut

Efek akut terdiri atas iritasi saluran dan gangguan napas. Iritasi saluran napas dimulai dari hidung berlendir dan meler. Selanjutnya korban mengalami sakit tenggorokan yang kadang disertai batuk kering. Bila terus berlanjut korban akan mengalami batuk berdahak, sesak napas, hingga napas berbunyi (mengi). Efek akut juga akan diderita masyarakat yang memang sudah memiliki gangguan pernapasan, misalnya asma, bronkitis, dan enfisema yang merupakan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Berikut penjelasannya

A. Asma

Menurut Agus, abu vulkanik adalah pencetus serangan asma. Debu halus menyebabkan lapisan saluran pernapasan menghasilkan lebih banyak sekresi dahak yang mengakibatkan batuk dan pernapasan lebih berat. Penderita asma, khususnya anak-anak, dapat menderita serangan batuk dan sesak dada.

B. Bronkitis

Debu vulkanik dapat menyebabkan peradangan saluran napas bawah dan berkembang menjadi bronkitis akut. Serangan ini berlangsung selama beberapa hari dengan gejala batuk kering, produksi dahak berlebih, sesak napas, dan napas berbunyi.

C. PPOK

Bagi yang sudah menderita PPOK, pajanan abu vulkanik akan menyebabkan peningkatan gejala seperti sesak napas dan produksi dahak berlebih. “Waspada juga pada risiko infeksi saluran napas akut (ISPA). ISPA diakibatkan iritasi saluran napas yang menyebabkan infeksi seperti tonsilitis, faringitis, dan bronkitis. Infeksi saluran napas ditandai demam/ meriang, sakit tenggorokan, dan dahak menjadi kental.

2. Efek kronik

Efek kronik disebabkan pajanan abu vulkanik dalam waktu lama yang mengakibatkan penurunan fungsi paru. Pajanan itu biasanya memerlukan waktu tahunan hingga mengakibatkan PPOK. Selain PPOK, pajanan abu juga mengakibatkan silikosis pada jaringan paru. Silikosis merupakan penyakit karena penumpukan silika, yang merupakan kandungan dalam abu vulkanik, dalam jaringan paru hingga menyebabkan gangguan pernapasan.

Tentunya, kedua efek tersebut tentu bisa dihindari. “Gunakanlah masker atau minimal kain untuk menutup mulut dan hidung, supaya tidak menghirup debu dan abu vulkanik. Masker ini harus digunakan terutama pada populasi berisiko seperti yang sudah mengalami sakit paru, anak-anak, dan orangtua,”

"Sumber post kompas.com

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Efek negatif debu dan abu vulkanik bagi kita
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://budim303.blogspot.com/2014/02/efek-negatif-debu-dan-abu-vulkanik.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 comments:

Post a Comment